Monday 27 January 2014

Ho Chi Minh City

Saya datang ke Ho Chi Minh, vetnam sejak hari minggu, untuk mengajar beberapa pekerja di sektor oil and gas, sejak dari pesawat, ada keheranan dan kegamuman dari apa yang saya bayangkan untuk negara vietnam, masih ingat sekitar 8 tahun yang lalu, teman-teman dari Vietnam di jepang yang biasa disebut betonamu memaparkan kondisi dari Vietnam yang saya rasa masih jauh dari Indonesia, Hari ini saya terperanjat, dari jendela pesawat sungai besar banyak sekali, dan bagusnya jembatan panjang sangat banyak melewati sungai yang beliku-liku tersebut, dan dibawahnya kapal-kapal pengangkut barang melintas.

sampai di kota ini, kondisi kota cukup ramai, namun tertib, penduduk memanfaatkan sepeda motor sebagai transportasi utama, kenapa karena di sini pajak berlaku sampai motor rusak, cukup sekali bayar, dengan harga relatif sama dengan Indonesia, harga motor berkisar 30 juta don, termasuk pajak se umur hidup, sedangkan motor harganya dua kali lipat dengan Indonesia, untuk Innova sekitar 1 milyar don, ya 500 jutaan, namun termasuk pajak se umur hidup, sehingga populasi mobil tidak begitu banyak di kota yang uadarnaya mirip Bandung, segar, tidak terik sama sekali.

Kondisi jalan sangat bersih, jauh dengan Depok, Jakarta Selatan daerah TB simatupang misalna, sangat jauh jalan-jalan sudah bersih layaknya di Jepang dan Eropa, pasukan kuningnya sepertinya tidak bekerja sekali, karena siang dan malam mereka hampir selalu ada di Jalan-jalan untuk membersihkan sampah daun-daun, orang merokok masih banyak, namun cenderung bersih, mungkin ini karena mereka relatif tidak buang sampah sembarangan.

0 comments:

Post a Comment